Jangan Asal Mengkritik Pemerintah Kaum Muslimin
Agama adalah nasihat, begitu kata Rasulullah berturut2 tiga kali, kemudian para sahabat bertanya : “Kepada siapa wahai Rasulullah ?”. Beliau bersabda : “(Nasihat) kepada Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, pemimpin kaum muslimin, dan seluruh kaum muslimin”. (HR.Muslim)
Nasihat atau kritikan itu hal yang lumrah dan tidak haram, siapa bilang haram? Nasihat kpd penguasa kaum muslimin intinya adalah ajakan berbuat baik dan pelarangan dari berbuat zhalim. Cuman ada etikanya dalam mengkritik, terlebih yg dikritik adalah seorang pemimpin kaum muslimin. Mustahil perkara besar ini tidak diatur dalam syariat padahal urusan yg remeh temeh soal buang air kecil saja, Islam telah menerangkan etika2nya.
Harusnya rujukan kita ketika muncul perselisihan pendapat terkait bagaimana etika dalam menasihati penguasa/pemerintah adalah dengan kembali kepada qala Allah, qala Rasululllah dan apa yang dipahami dan disepakati para imam salaf kita terdahulu, bukannya merujuk kepada setiap shohibul status/comment di medsos yg penuh dengan syubhat dan parahnya lagi setiap orang mulai dari anak remaja, yg belum ngaji atau baru ngaji di ranah medsos ini punya kebebasan berkomentar terkait permasalahan tersebut.
Hadits2 tentang cara menasihati penguasa kaum muslimin itu mutawatir, sangat banyak. Belum lagi ijma’ para imam salaf dan ulama ahli fikih dari masa ke masa tentang sikap terhadap pengusa/pemerintah sangat banyak dinukil di kitab2 mereka.